Andrea Hirata terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun (lahir di Belitung, 24 Oktober 1976; umur 37 tahun) adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, [provinsi Bangka Belitung]]. Novel pertamanya adalah Laskar Pelangi.
Berikut koleksi link novel Andrea Hirata:
1.Padang Bulan(2010)
Seorang
perempuan yang bernama Syalimah yang menceritakan pengalamannya saat
pertama kali dekat dengan Zamzami, dimana Zamzami adalah orang yang
pertama dan terakhir yang memberikan ia sebuah kejutan. Syalimah
mendapatkan sebuah kejutan berupa sepeda baru Sim King made in RRC yang sudah ia idam-idamkan sejak dulu. Zamzami
yang sangat menyayangi istri, Syalimah dan anaknya. Kecintaan Zamzami
kepada Enong, anak perempuan sekaligus sulung, digambarkan Andrea dengan
upaya Zamzani membelikannya kamus Bahasa Inggris Satu Miliar Kata,
karena Enong memang sangat senang terhadap pelajaran Bahasa Inggris.
“Satu miliar itu banyak sekali Nong. Ayah pun tak tahu berapa jumlah
nolnya. Tujuh belas barangkali,” (hal 12).Akan
tetapi kebahagiaan Syalimah tidak berlangsung lama. Kecelakaan tragis
menimpa suaminya, Zamzami. Zamzami tertimbun tanah. Syalimah terpaku di
tempatnya berdiri. Nafasnya tercekat, ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Syalimah berlari dan menggali tanah dengan tangannya sambil
tersedak-sedak memanggil-manggil suaminya. Keadaan semakin sulit karena
hujan turun. Tanah yang menimbun Zamzami berubah menjadi lumpur. Galian
demi galian terus dilakukan Syalimah, tiba-tiba Syalimah melihat tangan
dari Zamzami suaminya. Para penambang lainnya menarik tangan Zamzami,
lelaki kurus itu tampak seperti tak bertulang, Zamzami diam tak bergerak
semuanya telah terlambat. Akibat dari kejaian itulah Syalimah
kehilangan tulang punggung keluarga.
2. Endensor
Edensor mengambil latar di luar negeri saat tokoh-tokoh utamanya, Ikal dan Arai mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk kuliah S2 di Perancis.
Dalam Edensor, Andrea tetap dengan ciri khasnya, menulis kisah ironi
menjadi parodi dan menertawakan kesedihan dengan balutan pandangan
intelegensia tentang culture shock ketika kedua tokoh utama tersebut yang berasal dari pedalaman Melayu di Pulau Belitong tiba-tiba berada di Paris.
Sumber: Andrea Hirata , Padang Bulan , Edensor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar