Girl Happy  - Rage Face Comics

Sabtu, 09 Agustus 2014

Pengertian,Langkah,dan Contoh Tulisan Essay

 1.Pengertian Essay 

Essay sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, essay juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, essay didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis essay, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topik atau persoalan yang dibahasnya. Secara umum, essay memiliki beberapa ciri yang menonjol.
     Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah essay. Memang tidak ada aturan baku yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa sebuah essay harus selesai dibaca dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika seseorang sedang duduk menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah selesai membaca sebuah essay saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun aturan ini tidak begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika seseorang ingin menulis sebuah essay.
     Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan essay bila karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran 12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000 kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang diperpanjang).
     Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur essay terbagi dalam tiga bagian yang diwujudkan dalam bentuk paragraf. Bagian pertamaessay  adalah paragraf pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) yang berfungsi sebagai gagasan pengontro (controlling idea) untuk bagian isi essay. Bagian kedua adalah paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam bagian ini tergantung dari jumlah gagasan utama yang hendak disampaikan dalam esai. Bagian terakhir adalah paragraf penutup. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan atas gagasan utama yang telah disampaikan.
     Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis essay. Penulis essay yang berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis essay. Semakin sering seseorang menulis essay, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali. Misalnya, esai tulisan Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai yang ditulis oleh Bakti Samanto atau oleh Umar Kayam. Keunikan gaya bahasa ini menjadi ciri esai yang menonjol.
     Sebagai simpulan,essay merupakan buah pikir yang ditulis secara ringkas. Topik apa pun dapat ditulis dalam bentuk essay. Karena itu esai menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur intelegensi seseorang. Seorang yang  berpengetahuan luas akan dapat menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita membaca, semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis essay dengan baik.Dengan banyak membaca, kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan gagasan yang sudah tertanam dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih agar semakin lama semakin sempurna.

2.Langkah-langkah Menulis Essay

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah essay terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah esai.
Langkap 1: Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia, maka topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia.” Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
Langkah 2: Menentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.
Langkah 3: Menyampaikan Gagasan
Jika Anda telah menetapkan tujuan essay, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk brainstorm.
Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan Potensial
Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.
Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka Essay)
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan  tentang topik yang Anda maksud. Jika Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.
Langkah 6: Menulis Tesis
Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utamaessay. Pernyataan tesis mencerminkan isi essay dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik essay, sekarang Anda harus melihat kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Langkah 7: Menulis Tubuh Essay
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah essay. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, Anda dapat menulis “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama.” Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
Langkah 8: Menulis Paragraf Pendahuluan
Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf Pendahuluan Esai.)
Langkah 9: Menulis Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai.
Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir
Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat. Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda dapat merevisi esai dengan memperkuat poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.

3.Contoh Tulisan Essay
Banjir Jakarta
Selamat datang, Hujan! Selamat datang, Banjir! Ucapan ini barangkali harus disampaikan warga DKI saat ini meski hanya dalam hati. Ya, setiap Januari, warga ibu kota harus siaga menyambut tamu tak diundang yang kedatangannya selalu mengancam kenyamanan: banjir. Dilalui 13 sungai besar, wilayah DKI yang rendah memang rentan dengan derasnya luapan air dari ke-13 sungai yang  hulunya berada di Bogor dan Depok yang lebih tinggi. Selain air kiriman dari hulu, banjir juga diperparah dengan perilaku sembrono membuang sampah sembarangan, pemukiman di bantaran kali, dan rob atau pasang air laut. Berbagai upaya telah, sedang, dan akan diupayakan pemda DKI untuk meminimalisir banjir, namun hasilnya tetap minim. Tiga faktor berikut adalah penyebab utama banjir yang selalu menerjang Jakarta.
Pertama adalah curah hujan yang tinggi. Sesuai prakiraan cuaca yang disampaikan instansi BMKG, Januari dan Februari adalah puncak musim hujan. Ini berarti curah hujan dalam dua bulan ini berada dalam intensitas paling tinggi. Volume air hujan yang tumpah ke daratan pada akhirnya tidak tertampung di sungai, selokan, dan situ-situ penampung air di wilayah Jabodetabek. Lahan terbuka hijau yang semakin sempit juga menyebabkan curah hujan tidak dapat meresap ke tanah. Logis bila akhirnya volume air begitu deras mengalir ke sungai-sungai yang membelah wilayah DKI yang kemudian meluap dan menggenangi pemukiman dan jalan raya.
Faktor kedua disebabkan oleh ketidakpedulian manusia. Membangun pemukiman dan rumah di bantaran kali, membuang sampah sembarangan, dan alpa membuat ruang terbuka hijau adalah bentuk ketidakpedulian kita yang akhirnya mendatangkan banjir dan bencana lain. Banjir pada dasarnya adalah bencana yang tanpa sengaja kita ciptakan sendiri karena ketidakpedulian kita terhadap ekosistem dan lingkungan. Pemukiman di bantaran kali tentu mempersempit lebar sungai dan membuat pendangkalan dan sedimentasi pada sungai semakin cepat. Akibatnya, daya tampung sungai menjadi sangat terbatas dan air yang tidak kenal kompromi mengalir dan menggenangi pemukiman. Sampah juga menjadi penyebab utama banjir. Berton-ton sampah yang menyumbat saluran, drainase, dan pintu-pintu air membuat aliran air ke laut tersendat. Penyumbatan ini tentu mengakibatkan air meluap. Kurangnya ruang terbuka hijau di Jakarta membuat air tidak dapat meresap ke tanah. Upaya yang baru dimulai Pemda DKI dengan membebaskan hunian liar di berbagai waduk atau situ di Jakarta dan mengembalikan fungsi mereka sebagaimana mestinya tidak mampu mengimbangi banyaknya air yang masuk ke waduk dan situ tersebut. Ketidakpedulian ini menjadikan bencana banjir semakin parah menerjang Jakarta.
Faktor terakhir adalah kebijakan pembangunan yang kurang memperhatikan daya dukung lingkungan. Motivasi ekonomi selalu menjadi pendorong pembangunan. Permukiman di luar wilayah Jakarta (Bodetabek) dilakukan secara masih oleh ribuan pengembang. Akibatnya area terbuka semakin sempit dan membuat hujan yang turun di wilayah ini semakin cepat mengalir ke laut yang celakanya, sebelum sampai tujuannya, menyambangi wilayah Jakarta terlebih dahulu. Hal ini diperparah dengan kebijakan pembangunan mal-mal yang sepertinya tak dapat dibendung di wilayah Jakarta. Pembangunan yang mengesampingkan daya dukung lingkungan semacam ini mengakibatkan bencana banjir semakin sering dirasakan warga Jakarta. Sejak beberapa tahun terakhir ini, setidaknya 25% wilayah Jakarta selalu digenangi banjir pada periode Januari-Februari. Ini bukti bahwa pembangunan yang didorong oleh motif ekonomi semata sering menimbulkan bencana. Karena keserakahan manusia ini, kita harus rela bila bencana, khususnya banjir di musim hujan, akan menjadi urusan yang tak pernah tuntas penyelesaiannya.
Sebenarnya, hujan adalah berkah alam yang menjamin kelangsungan hidup bagi semua makluk di muka bumi. Sayangnya, hujan kini telah berganti rupa menjadi kutukan akibat keserakahan manusia. Hujan yang menjadi sumber kehidupan telah bertransformasi menjadi air yang menyengsarakan. Hujan yang seharusnya menumbuhkan benih tanaman malah menjadi biang kematian. Air yang hakikatnya menghidupi bersalin dalam rupa bah yang menenggelamkan. Barangkali inilah protes yang dilakukan alam manakala manusia tak lagi tahu berterima kasih dan menghargai alam sekitar.

Sumber:www.menulisesai.com

14 komentar:

  1. sangat bermanfaat informasinya...
    thks...

    BalasHapus
  2. Thanks kk itu sangat bermanfaat :D

    BalasHapus
  3. kakak boleh izin copas ga untuk blog aku? :D

    BalasHapus
  4. kakak boleh izin copas ga untuk blog aku? :D

    BalasHapus
  5. Terima kasih langkah-langkah dan contoh essainya kak. Sangat membantu buat saya yg baru pertama kali ini menulis essay hehe

    BalasHapus
  6. izin copas ya. untuk koleksi pribadi

    BalasHapus
  7. izin copas ya. untuk koleksi pribadi

    BalasHapus
  8. Makasi informasinya sangat membantu untuk penulisan essay pertama saya😀

    BalasHapus
  9. Terimakasih kak, bermanfaat sekali. Sekalian mampir dong ke blog aku hehehe. Siapa tau kaka lagi galau, terus baca blog aku jadi terhibur deh😁😁

    BalasHapus